Starlink Indonesia Diresmikan, Elon Musk Bakal Kasih Lebih!

IDNStart.com - Beberapa waktu yang lalu, Indonesia kedatangan salah satu miliarder tersohor dunia, Elon Musk di Denpasar, Bali. Maksud kedatangannya adalah melakukan peresmian dari investasinya yaitu peluncuran Starlink Indonesia. CEO dari Tesla serta media sosial X itu tidak sendirian, ia ditemani oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Sebelumnya ia dijadwalkan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk mereamikan Starlink dengan Presiden RI Joko Widodo. Namun Jokowi berhalngan hadir dalam jadwal itu.

Kunjungannya ke Indonesia juga tidak sebatas pada Starlink saja. Ia menyampaikan bahwa "sangat mungkin" dirinya berinvestasi lagi di Indonesia. Namun, Elon Musk ingin fokus terhadap maintenance Starlink dahulu

“Ada kemungkinan besar perusahaan-perusahaan saya akan berinvestasi di Indonesia,” kata Musk , dikutip dari Kompas, yang juga Chief Executive

Hal ini terbukti dikala ia menemui Presiden RI Joko Widodo di hari selanjutnya. Pertemuan itu terjadi di sela-sela acara KTT World Water Forum ke-10 membahas potensi pengembangan investasi yang mencakup perusahaan-perusahaan seperti SpaceX, Neuralink, Tesla dan Boring. Obrolan lain juga membahas terkait akselerasi transformasi digital di Indonesia.

Presiden Jokowi mengundang Musk untuk lebih lanjut dalam melakukan investasi di Indonesia. 

“Pak Musk, Indonesia saat ini sedang menjalani percepatan transformasi digital nasional dan membuka banyak potensi investasi di sektor infrastruktur, teknologi pemerintahan, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Oleh karena itu, kami mengapresiasi dan terus mendorong pengembangan investasi perusahaan SpaceX, Tesla, Neuralink, dan Boring di Indonesia,” ujar Presiden Jokowi.

Ini mengindikasi bahwa minat global dalam investasi di Indonesia tinggi, dan Indonesia secara terbuka menerima kerjasama dari global. Artinya, bukan tidak mungkin percepatan transformasi digital di Indonesia dapat terwujud dalam waktu dekat.

Peresmian Starlink diupayakan untuk menjangkau daerah terpencil yang minim atau belum pernah terjamah oleh internet. Nantinya Starlink diharapkan berperan sebagai solusi internet cepat dan stabil agar masyarakat mendapat informasi secara real-time dan merata serta tarif yang lebih murah untuk layanan publik seperti sekolah dan puskesmas. Tak lupa, mereka ditekankan untuk selalu mengutamakan perlindungan konsumen.

“Daerah kita yang terpencil membutuhkan Starlink untuk memperluas layanan internet berkecepatan tinggi, terutama untuk membantu permasalahan di sektor kesehatan, pendidikan, dan kelautan,” kata Luhut, diberitakan AP News, Minggu (19/5/2024).

Peluncuran layanan Starlink dilakukan di sebuah klinik kesehatan sesuai tujuan pemerintah dalam memberikan akses informasi layanan internet secara merata.

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari 17.000 pulau, yang harus menghadapi kesenjangan konektivitas antar kota dan desa. Sehingga didapati banyak wilayah yang masih minim layanan internet atau bahkan sama sekali belum pernah ada. Elon Musk menganggap dengan adanya Starlink sebagai layanan internet yang merata berperan sebagai penyelamat hidup.

“Penting untuk menekankan pentingnya konektivitas internet dan, hal ini dapat mengubah hidup dan menyelamatkan hidup,” ucap Musk.

Ia juga menanggapi bahwa dengan adanya layanan internet Starlink di Indonesia diharapkan seluruh masyarakat dapat berkreasi dan banyak belajar dari internet.

“Saat Anda memiliki akses internet, anda bisa mempelajari apa saja, tetapi jika anda tidak memiliki konektivitas internet, sangat sulit untuk mempelajarinya.” ujar Musk dikutip dari Kompas.

Ia melanjutkan bahwa dengan adanya internet yang merata, masyarakat kecil dapat menjual barang dan jasa kepada dunia dengan mudah. Sehingga dengan kata lain, meminimalisir kesenjangan sosial di tengah masyarakat Indonesia.

Menurut anda, apakah layanan internet cepat ini dapat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa Indonesia? Atau malah menjadi pisau bermata dua?