Minat Investasi Saham AI? Ini 7 Perusahaan dengan Kinerja Terbaik yang Bisa Jadi Pilihan

Minat Investasi Saham AI? Ini 7 Perusahaan dengan Kinerja Terbaik yang Bisa Jadi Pilihan

Smallest Font
Largest Font

IDNStart.com - NVIDIA dengan inovasi teknologi AI-nya selalu menjadi pemberitaan karena punya lonjakan nilai yang sangat besar. Banyak perusahaan akhirnya semakin tertarik untuk mengadopsi teknologi AI.

Menurut laporan CompTIA IT Industry Outlook tahun 2024, 22% perusahaan secara agresif menerapkan integrasi AI di seluruh produk dan alur kerja mereka, dan 33% perusahaan menggunakan AI dalam kapasitas yang lebih terbatas.

Perkembangan AI di berbagai perusahaan ini juga jadi peluang buat para pemain saham untuk berinvestasi. Jika akurat memilih saham perusahaan AI, potensi cuan pasti deras.

Nerdwallet membagikan rekomendasi perusahaan dengan integrasi AI yang bisa dijadikan pilihan untuk menanam saham. Berikut 7 peringkat teratasnya.

Nama Saham

Perusahaan

Kinerja (Tahun)

NVDA

NVIDIA Corp

224,84%

SIM

Simbolik Inc

94,66%

SUARA

SoundHound AI Inc

91,67%

UPST

Pemula Holdings Inc

66,26%

PRK

Konsep BioRobotics Corp

65,85%

AVAV

AeroVironment Inc.

59,49%

HLX

Helix Energi Solusi Group Inc

52,15%

NVIDIA Corp (NVDA)

NVIDIA mulai mengerjakan grafik 3D untuk perusahaan multimedia dan game pada tahun 1993. Perusahaan ini juga mulai membuat aplikasi AI sejak tahun 2012.

Saat ini, NVIDIA terus menjadi yang terdepan dalam AI dan mengembangkan perangkat lunak, chip, dan layanan terkait AI.

Simbolik Inc.

Symbotic berspesialisasi dalam otomatisasi gudang robotik bertenaga AI. Daftar klien Symbotic mencakup beberapa raksasa ritel sejati, seperti Walmart, Target, dan Albertsons.

Dengan perangkat lunak AI dan robotika canggih milik perusahaan, Symbotic berharap dapat memecahkan beberapa masalah terkait rantai pasokan, termasuk terbatasnya ketersediaan tenaga kerja, meningkatnya biaya operasional, dan proliferasi SKU.

SoundHound AI Inc.

SoundHound AI menciptakan produk AI berbasis suara, seperti asisten suara untuk restoran yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan, menanyakan jam buka, dan membuat reservasi.

Selain industri jasa makanan, SoundHound juga menciptakan produk untuk sektor otomotif dan perhotelan. Perusahaan ini memiliki daftar klien yang mengesankan, termasuk Hyundai, Pandora, KrispyKreme, White Castle, Toast, dan Square.

Apa itu saham AI?

Saham AI pada dasarnya adalah saham sebuah perusahaan dengan produk AI yang diperjualbelikan.

Pendiri perusahaan modal ventura Andra Capital, Haydar Haba, mengatakan bahwa ada beberapa perusahaan publik yang memiliki kepentingan besar dalam bidang AI dan siap untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan industri ini.

Saham AI cenderung terbagi dalam dua kategori: perusahaan teknologi blue-chip yang telah berinvestasi atau bermitra dengan pengembang AI, dan perusahaan eksperimental kecil yang sepenuhnya fokus pada pengembangan AI.

Bagaimana cara berinvestasi di saham AI

Jika Anda baru mengenal perdagangan saham dan ingin berinvestasi di saham AI, langkah pertama adalah membuka rekening pialang.

Dari sana Anda harus memutuskan jenis eksposur saham AI yang diinginkan. Saham AI individual berpotensi menawarkan keuntungan tinggi, namun memerlukan banyak risiko, biaya di muka, dan penelitian.

Pilihan lainnya adalah berinvestasi pada saham AI melalui kumpulan dana yang diperdagangkan di bursa yang berfokus pada AI.

Haruskah berinvestasi di saham AI?

Investor harus berpikir hati-hati sebelum membeli saham individual atau ETF dengan fokus sempit. Investasi yang ditargetkan bisa lebih berisiko dibandingkan investasi lain, misalnya potensi linflasi hingga sekitar 10%.

Salah satu pedoman yang dapat membantu membatasi risiko ekstra tersebut adalah dengan mencurahkan tidak lebih dari 10% dari keseluruhan portofolio ke masing-masing saham.

Namun jika anda cukup aman secara finansial untuk membeli saham individual, Michael Brenner, analis riset yang meliput AI untuk FBB Capital Partners, mengatakan saham AI layak untuk dipertimbangkan.

“Saya pikir investor ritel harus memikirkan bagaimana pembelajaran mesin akan berdampak pada saham yang mereka miliki,” kata Brenner.

“Bagi investor individu yang melihat saham-saham individual di angka 401(k), jika mereka dapat mengatasi volatilitas saham-saham individual, maka berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang terkait dengan AI sebagai bagian dari portofolio yang terdiversifikasi adalah hal yang masuk akal,” lanjutnya.

Editors Team

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait