Mengenal Quick Commerce dan E-Commerce, Apa Bedanya?

Mengenal Quick Commerce dan E-Commerce, Apa Bedanya?

Smallest Font
Largest Font

IDNStart.com - Dalam era digital, platform penjualan barang dan jasa semakin menjamur. Platform e-commerce misalnya, sudah sangat sering kita dengar.

Namun selain E-Commerce ada juga Quick Commerce. Kedua platform ini bisa dibilang bermain di ranah yang sama tapi punya cukup banyak perbedaan.

Meskipun keduanya sama-sama menggunakan transaksi online, ada perbedaan mendasar antara Quick Commerce dan e-commerce yang perlu mungkin masih belum kamu ketahui. Berikut ulasan singkat tentang perbedaan antara Quick Commerce dan e-commerce.

Quick Commerce merupakan konsep bisnis yang menawarkan kecepatan pengiriman barang dalam hitungan menit atau maksimal beberapa jam. Layanan ini biasanya menggunakan aplikasi mobile atau platform online yang memungkinkan konsumen untuk memesan produk, kemudian diantar oleh mitra pengantar yang bekerja sama dengan platform tersebut.

Quick commerce umumnya sering diasosiasikan dengan layanan e-grocery yang menawarkan jasa pembelian bahan pangan dan segar. Namun, platfrom penyedia quick commerce juga menawarkan produk kebutuhan sehari-hari dan kategori produk lainnya sehingga Average Order Value (AOV) bisa lebih unggul dari layanan grocery.

Sebagai gambaran, saat ini ekosistem quick commerce dan e-grocery di Indonesia hanya menyisakan sedikit pemain yang masih bertahan antara lain Astro, AlloFresh, Titipku, Segari, dan Sayurbox. Beberapa platform lainnya, seperti Bananas menghentikan bisnisnya.

Sementara itu, e-commerce adalah konsep bisnis yang lebih luas, mencakup semua aktivitas jual beli yang dilakukan melalui internet. eCommerce meliputi berbagai macam produk, mulai dari elektronik, fashion, hingga jasa. Beberapa contoh platform e-commerce terkenal di Indonesia adalah Tokopedia, Shopee, dan Lazada.

Indonesia adalah pasar e-commerce terbesar dengan kontribusi GMV 52% di Asia Tenggara. Pesatnya pertumbuhan e-commerce di wilayah ini memunculkan permintaan terhadap pembelian barang onlinesecara kilat dengan opsi pengiriman instan atau same day.

Perbedaan utama antara Quick Commerce dan eCommerce terletak pada kecepatan pengiriman dan cakupan produk. Quick Commerce menawarkan pengiriman cepat dalam hitungan menit hingga beberapa jam, sementara eCommerce umumnya membutuhkan waktu lebih lama, mulai dari satu hari hingga beberapa minggu, tergantung pada jarak dan metode pengiriman. Selain itu, Quick Commerce lebih fokus pada produk konsumsi sehari-hari, sementara eCommerce menawarkan beragam produk dan jasa.

Singkatnya, Quick Commerce dan eCommerce merupakan dua konsep bisnis yang berbeda dalam hal kecepatan pengiriman dan cakupan produk. Quick Commerce menawarkan pengiriman cepat dan fokus pada kebutuhan sehari-hari, sementara eCommerce memiliki cakupan produk yang lebih luas.

Tren Quick Commerce di Indonesia

Tren Quick Commerce di Indonesia sendiri terus meningkat usai sukses jadi raja di Pasar India. Menurut data eMarketer, pada tahun 2021, penjualan ritel eCommerce di Indonesia mencapai $32 miliar dan diperkirakan akan terus meningkat hingga $49 miliar pada tahun 2025.

Quick commerce banyak diminati dan terbukti sukses di India. Membangun supply-side yang tepat adalah kunci untuk memenangkan pasar quick commerce di sana.

Terlepas dengan potensi pasarnya, quick commerce di Indonesia kenyataannya masih belum menemukan formula yang tepat untuk memenangkan pasar. Dalam analisis yang diungkap oleh firma konsultan Redseer, penyedia quick commerce di Indonesia dihadapkan pada tipisnya margin, komisi produk rendah, serta biaya pengelolaan dark store dan pengiriman barang mahal.

Para pemain quick commerce di dunia gagal karena berbagai alasan, yakni terlalu berfokus pada pengiriman bahan makanan. Biaya rantai pasokan yang tinggi menyebabkan margin yang sangat tipis, dan kurangnya target pasar pelanggan yang tepat.

Begitupun di Indonesia. Kebanyakan pemain quick commerce bermain di mass market saja alih-alih fokus di segmen kelas atas, pekerja profesional, atau segmen GenZ dan milenial yang cenderung mengincar kenyamanan dan kecepatan transaksi.

Editors Team

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait