Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Bounce Rate?
IDNStart.com - Bounce rate yang rendah memang sangat disayangkan. Ini menandakan bahwa performa website kamu kurang baik. Sehingga, banyak audiens yang meninggalkan website tanpa melakukan aksi apapun. Kamu harus memperhatikan beberapa faktor yang memengaruhi bounce rate agar dampaknya bisa diminimalisir.
Faktor yang Memengaruhi Bounce Rate
Rasio pantulan, yang dikenal sebagai bounce rate menjadi salah satu indikator penting yang tidak boleh disepelekan. Oleh sebab itu, kamu harus mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi bounce rate ini.
1. Peringkat Halaman
Untuk menurunkan bounce rate, kamu juga bisa mengoptimalkan peringkat halaman di mesin pencarian agar lebih baik. Caranya tentu dengan mengoptimasi SEO on page dan off page pada website.
Peringkat halaman bisa saja turun karena kontenmu tidak mampu memberikan apa yang dibutuhkan oleh pengunjung. Alhasil, mesin pencari juga menurunkan posisi halaman lalu menggantinya dengan website yang lebih baik.
2. User Experience
Jika user experience dari websitemu tidak bagus, salah satu alasannya adalah karena adanya masalah saat mengunjungi media terkait. Contohnya, kecepatan loading web yang sangat lama, adanya musik yang diputar otomatis, hingga tampilan website yang bikin pengunjung tidak nyaman.
Konten yang tidak sesuai dengan pencarian pengunjung juga memungkinkan nilai bounce rate menjadi lebih tinggi. Untuk itu, sangat penting mengenali user experience. Sebab, tujuan utama kita adalah untuk meng-guide audiens sebanyak-banyaknya dengan pengalaman terbaik.
3. Tipe Audiens
Tipe audiens setiap website pasti berbeda, tergantung dari apa yang ditawarkannya. Pola perilaku audiens yang seperti ini bisa memengaruhi bounce rate websitemu.
Audiens akan tetap stay di website apabila ia bisa menemukan apa yang dicari. Sebagai solusinya, Anda perlu memfokuskan ingin bergerak di bidang apa sehingga mempermudah audiens untuk menemukan kebutuhannya.
Dengan kata lain, kamu harus memahami ekspektasi seperti apa yang diharapkannya. Misalnya, apa yang dilakukan saat membaca konten tersebut, topik apa yang disukai, gaya bahasa yang disukai, dan perilaku audiens lainnya.
Namun, dari manakah bisa mendapatkan tipe audiens ini? Kamu bisa mendapatkan data-data penting ini dari Google Analytic. Dengan memahami kebutuhan audiens sebaik mungkin, kamu bisa menurunkan bounce rate.
4. Iklan
Iklan mendatangkan banyak keuntungan bagi pemilik website. Namun, dibalik itu, justru iklan menghambat pergerakan audiens bahkan menimbulkan ketidakpuasan saat mengunjungi website.
Hal tersebut bisa saja terjadi karena banyaknya iklan yang menutupi konten sehingga mengganggu aktivitas pengunjung. Mungkin kamu sudah sering melihat iklan bertebaran di beberapa website dengan posisi yang tidak teratur. Pertanyaannya, apakah kamu nyaman melihat website seperti ini sebagai pembaca?
Tentu saja tidak. Maka dari itu, sebisa mungkin untuk tidak menayangkan iklan terlalu banyak hingga menurunkan performa websitemu.
5. Desain Web
Yakin desain web kamu sudah sangat friendly untuk user dari berbagai perangkat? Banyak pemilik website yang tidak menyadari kalau websitenya ternyata tidak mobile friendly. Bisa jadi, tampilannya berubah jadi berantakan dan tidak tertata saat diakses via smartphone.
Jika situs web sudah memengaruhi kenyamanan pelanggan untuk menelusuri berbagai informasi di websitemu, pasti mereka akan keluar dan mencari halaman yang lebih baik.
Dengan mengetahui faktor yang memengaruhi bounce rate di atas, kamu bisa mengoptimalkan fungsinya agar kinerja website menjadi lebih baik dan mampu menghasilkan bounce rate yang rendah.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow