Strategi Menurunkan Bounce Rate, Pebisnis Wajib Tahu!

Strategi Menurunkan Bounce Rate, Pebisnis Wajib Tahu!

Smallest Font
Largest Font

IDN Start.com - Bounce rate yang tinggi memang bikin para pebisnis jadi waspada. Sebab, menandakan konten atau artikelnya tidak dilirik sama sekali oleh audiens. Oleh karena itu, kamu harus menggunakan strategi untuk menurunkan bounce rate ini. 

Strategi Menurunkan Bounce Rate

Optimal nilai bounce rate berkisar di angka 20-40%. Untuk menurunkan bounce rate website yang tinggi, kamu bisa menerapkan beberapa strategi di bawah ini. 

1. Tampilan Website Mobile Friendly

Mungkin kamu sudah sering menjumpai banyaknya website dengan tampilan yang berantakan saat dibuka di ponsel. Sehingga, mengharuskan Anda untuk membukanya di desktop atau komputer. 

Tidak semua orang punya kesempatan untuk membuka laptop setiap saat. Sebab, ponsel memang selalu jadi andalan pertama untuk menemukan informasi di internet lebih cepat. Jadi, website harus mempertimbangkan tampilan mobile friendly untuk websitenya. 

Tampilan website yang lebih ramah dengan berbagai perangkat, seperti ponsel mampu meningkatkan trafik yang lebih besar. Begitupun dengan bounce rate yang akan turun. Dikarenakan, audiens nyaman saat menelusuri berbagai informasi di website kamu. 

2. Mengoptimalkan Load Speed

Mengutamakan kecepatan loading halaman website bisa menjadi pertimbangan audiens untuk tetap berada di halaman tersebut. Kadang, karena kecepatan loading yang sangat lambat, audiens memutuskan untuk beralih ke website lain dan meninggalkan websitemu. 

Berfokus pada tampilan dan navigasi website saja tidak cukup untuk membuat audiens nyaman. Maka dari itu, sekurang-kurangnya loading speed yang dimiliki oleh website tidak melebihi 3 detik. 

Kecepatan website ini bisa dioptimalkan dengan beberapa cara, seperti men-setting ukuran gambar yang tidak terlalu besar (maksimal 100 kb), mengurangi penggunaan tools, script, plugin yang tidak penting, dan menggunakan template yang SEO friendly. 

3. Menggunakan CTA yang Tepat

CTA, Call to Action sangat identik dengan website bisnis. Tujuannya adalah untuk mengarahkan audiens agar melakukan konversi, bisa jadi klik produk, pembelian, hingga membagikan postingan tersebut. 

Tanpa CTA yang jelas, audiens pasti tidak akan memahami apa yang dimaksud oleh penulis. Alhasil, audiens meninggalkan website tanpa melakukan apapun. Paling tidak, Anda bisa menghasilkan interaksi setelah audiens membaca postingan tersebut.

4 Jangan Gunakan Pop up Berlebihan

Tujuan banyak pebisnis atau blogger memasang pop up lebih banyak adalah untuk menghasilkan uang. Namun, ternyata jika terlalu over pop up, justru bisa membuat audiens merasa terganggu dengan pop up yang muncul setiap saat. 

Pop up yang dimaksud disini adalah iklan yang ditayangkan dari klien. Bahkan, beberapa pop up kadang diposisikan tidak sesuai. Sehingga, menutupi beberapa bagian tulisan yang penting. 

Padahal, tujuan audiens sendiri ingin mendapatkan informasi. Jika terhalang oleh pop up, pastinya mereka akan meninggalkan halaman website tersebut. 

Nah, solusinya adalah dengan memposisikan diri Anda sebagai audiens. Seperti apakah tampilan yang paling nyaman untuk di-setting tanpa menghilangkan kesempatan untuk mendapatkan uang dari adsense. 

Strategi menurunkan bounce rate ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk mendapatkan performa website yang lebih baik. Pastikan untuk selalu mengecek nilai bounce rate kamu secara rutin. Segera diatasi jika ditemui bounce rate yang tinggi. Bukankah sangat disayangkan jika pengunjung banyak, tapi bounce rate juga besar?

Oh ya, kamu bisa baca seperti apa peran penting bounce rate bagi sebuah website bisnis disini

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Ocha Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait