Apple Diam-Diam Caplok Startup Prancis Datakalab Buat Kembangin AI

IDNStart.com - Apple telah mengakuisisi perusahaan rintisan asal Prancis, Datakalab. Hal ini dikabarkan dilakukan perusahaan ini untuk memperkaya model perangkat iPhone 16.

Menurut buletin Power On terbaru dari Mark Gurman, Apple tertinggal dalam hal kemampuan kecerdasan buatan dibandingkan dengan perusahaan seperti OpenAI atau Google. Di sisi lain, AI secara praktis telah menjadi kata kunci untuk perangkat Android dan Windows kelas atas.

Namun, dikabarkan Apple sedang bergerak mengejar ketertinggalan tersebut dengan bekerja mengembangkan AI generatif. Sebelumnya lada bulan lalu, perusahaan ini mengakuisisi startup Kanada DarwinAI untuk mempercepat pengembangannya.

Kabar terbaru menyebut Apple telah mengakuisisi startup Prancis bernama Datakalab. Datakalab sendiri mengkhususkan diri pada kinerja algoritma, yang beroperasi sepenuhnya pada perangkat.

Apple dilaporkan mengambil pendekatan yang berbeda untuk AI generatif. Fitur AI generatif pada perangkat saat ini didukung oleh model bahasa besar di sisi server atau iCloud. Apple ingin menjalankan LLM (Large Language Model) di perangkat.

Hal tersebut dikatakan akan membantu mereka memastikan privasi pengguna karena data-data mereka tidak perlu meninggalkan iPhone dan mencapai server, yang dapat dibagikan.

Ada begitu banyak hal yang dapat dilakukan dengan model ini pada perangkat. Apple perlu mengembangkan model yang cukup mumpuni namun tetap hemat daya.

Agar penggunaan AI di iPhone dapat berjalan lebih cepat dan aman, perusahaan ingin kemampuan kecerdasan buatan itu berjalan di perangkat (on device), bukan di cloud.

Karena pemrosesan AI lebih kompleks, maka dapat dipastikan hal ini berpotensi menyedot daya baterai dan performa dari iPhone tersebut.

Namun untuk melakukannya sendiri akan membutuhkan waktu. Dan di sinilah akuisisi perusahaan Datakalab menjadi relevan.

Datakalab telah mengkhususkan diri dalam algoritma pembelajaran mendalam berdaya rendah, efisien dalam hal eksekusi, menghormati privasi, dan beroperasi sepenuhnya pada perangkat.

"Datakalab adalah perusahaan teknologi Perancis mengembangkan algoritma analisis gambar komputer untuk mengukur arus di ruang publik,” tulis keterangan perusahaan di website resminya.

"Gambar-gambar tersebut langsung diubah menjadi data statistik anonim diproses secara lokal (on device) dalam 100 ms," lanjut perusahaan tersebut.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016 oleh dua bersaudara - Xavier dan Lucas Fischer. Menurut Komisi Eropa, perjanjian tersebut telah ditandatangani pada bulan Desember tahun lalu. Berita ini baru muncul sekarang berkat majalah bisnis Prancis, Challenges.

Meskipun detail keuangan transaksi tersebut tidak diungkapkan, langkah ini hampir pasti bagian dari strategi lebih luas Apple untuk membawa teknologi AI yang lebih canggih ke perangkatnya, seperti yang diharapkan akan diperkenalkan dalam iOS 18.

Perusahaan ini dilaporkan hanya memiliki 10 hingga 20 karyawan dan beberapa di antaranya telah bergabung dengan tim baru di Apple. Namun, dua pendirinya, Xavier dan Lucas Fischer, dilaporkan tidak bergabung dengan Apple.

Perusahaan ini mengembangkan teknologi yang mampu menganalisis emosi manusia melalui pengenalan wajah dan data visual, yang kemudian digunakan untuk memantau reaksi audiens secara real-time selama pemutaran film di bioskop.

Sebelum diakuisisi, Datakalab terlibat dalam berbagai proyek bergengsi. Ini adalah perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah Prancis selama COVID-19 dalam menerapkan alat AI dalam sistem transportasi untuk mendeteksi apakah orang memakai masker atau tidak.

Selain pemerintah Prancis, startup ini juga kabarnya pernah bekerja sama dengan Disney di masa lalu.

Ini bukan pertama kalinya Apple mencaplok perusahaan kurang terkenal untuk mengembangkan inovasi produk mereka. Pada 2012, Apple mengakuisisi perusahaan biometrik AuthenTec dengan nilai USD 356 juta. Apple lantas memperkenalkan pemindai sidik jari biometrik Touch ID di Iphone 5s.