X Luncurkan Feed Video Vertikal, Android Masih Harus Menunggu
IDNStart.com - X milik Elon Musk telah mulai memperluas peluncuran feed video vertikal khusus untuk pengguna di seluruh dunia hanya beberapa hari setelah debutnya di AS.
Dilansir laman TechCrunch, media tersebut secara eksklusif mengetahui dan mengonfirmasi kepada perusahaan tersebut.
Pada hari Jumat, TechCrunch melihat fitur baru tersebut telah muncul di berbagai wilayah di luar AS, termasuk India, Australia, dan beberapa pasar Eropa.
Pengguna Android Masih Harus Menunggu
Seorang juru bicara X mengonfirmasi kepada TechCrunch bahwa peluncuran global feed video vertikal saat ini “sedang berlangsung.”
Fitur baru ini dapat diakses melalui tab khusus di aplikasi X, di mana fitur ini ditempatkan di sebelah tombol Grok.
Juru bicara tersebut juga mengonfirmasi bahwa peluncuran ini khusus untuk iOS, yang berarti pengguna Android harus menunggu lebih lama.
Meski begitu, perusahaan tidak memberikan jangka waktu yang tepat untuk peluncuran Android.
Bisa Beriklan Juga
Selain memberikan hiburan, fitur video baru ini juga memungkinkan X untuk menampilkan iklan setelah pengguna menelusuri beberapa video pendek.
Hal ini membantu perusahaan menghasilkan pendapatan tambahan dengan membuat pengguna tetap terlibat dengan konten video.
Ini adalah sebuah strategi yang umum digunakan di seluruh jejaring sosial, termasuk Instagram, TikTok, dan lainnya.
Pengalaman video telah menjadi fokus utama bagi X secara umum. Tahun lalu, platform ini meluncurkan aplikasi TV yang berdiri sendiri untuk menampilkan video dari para kreator dan organisasi.
X juga memungkinkan pengguna pada tahun 2022 untuk menggulir video pendek dengan mengetuk video di linimasa dan menggesernya ke atas.
Ketidakpastian Masa Depan TikTok di AS
Awal pekan ini, X merilis umpan video vertikal di AS di tengah ketidakpastian seputar masa depan TikTok di pasar sebagai akibat dari pelarangan TikTok.
Penegakan larangan tersebut saat ini sedang ditangguhkan karena Presiden Trump memperpanjang tenggat waktu bagi TikTok untuk membuat kesepakatan yang akan menyerahkan sebagian kontrol kepada entitas AS, jika bukan divestasi penuh atas operasinya di AS, untuk melindungi kepentingan keamanan nasional.
ByteDance, perusahaan induk TikTok, dilaporkan tengah menjajaki opsi untuk menjaga operasional layanan mereka di Amerika Serikat (AS) tanpa perlu menjualnya. Hal itu disampaikan oleh anggota dewan ByteDance, Bill Ford.
Seperti dikutip dari Financial Post, Jumat (24/1/2025), dalam wawacara ketika menghadiri World Economic Forum, Bill menuturkan, TikTok sedang mempertimbangkan beberapa alternatif agar bisa mematuhi undang-undang di AS.
Salah satunya opsi yang sedang dipertimbangkan adalah perubahan kendali operasional secara lokal. Karenanya, General Atlantic perusahaan ekuitas swasta yang memegang saham di ByteDance, optimistis solusi dapat ditemukan.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow