Strategi Marketing Gojek yang Super Duper Kreatif, Bikin Ngakak!
IDNStart.com - Siapa sih yang tidak tahu Gojek? Startup di bidang transportasi berbasis teknologi ini sempat menyita publik dengan beberapa cuplikan marketingnya. Sebagai startup yang telah banyak penggunanya, Gojek terus berusaha mempertahankan reputasinya tersebut. Beberapa strategi marketing Gojek yang digunakan ternyata cukup menyita perhatian publik loh.
Contoh Strategi Marketing Gojek
Tak hanya memanfaatkan media sosial sebagai sarana marketing, Gojek ternyata masih menggunakan cara konvensional seperti billboard. Lalu, seperti apa sih strategi marketing Gojek tersebut? Berikut ulasan lengkapnya.
1. Memasang Billboard Berisikan Curhatan Pendek
Hai kamu. Iya, kamu. Coba bayangin deh. Coba bayangin kalau pagi ini bisa nyampe kantor lebih cepet.
Buka pintu kantor nggak mesti agak nundukin kepala sambiil jalan cepet. Bisa ngopi atau ngeteh dulu di pantry. Mood-nya jadi enak seharian, Zen kalau kata orang-orang.
Temen-temen kantor jadi pada nyenengin. Tektokan kerjaan jadi lebih cepet jadi bisa pulang on-time deh. Masih ngebayangin kan?
Oke,. Lanjut yaa. Kalo bisa pulang on-time, kamu jadi bisa makan malem bareng anak istri di rumah.
Bisa dengerin mereka punya cerita apa hari ini. Eh, si kecil ternyata udah lancar nyanyi Satu-Satu Aku Sayang Ibu.
Nggak apa-apa deh.
Ayahnya jadi nomer dua, pikirmu dalam hati. Kamu tau rasa ini, momen ini nggak bisa diungakapin dengan kata-kata.
Nggak lama abis itu, kamu bisa tidur dengan senyum. Sang istri di sebelahmu juga gitu. Dia bisikin ke kamu kalo dia seneng banget kamu bisa pulang cepet hari ini.
Besok paginya, kamu bangun dengan lebih semangat. Kayak dapet energi tambahan entah dari mana. Ajaib tapi nyata.
Coba bayangin kalo tiap hari bisa kayak gini. Mari kembali ke kenyataan.
Dari tadi belom nyampe perempatan kuningan juga? Gojek-in aja.
Begitulah curhatan pendek yang dituliskan oleh tim marketing Gojek di billboard, tepatnya daerah Kuningan. Spot tersebut adalah tempat yang cocok untuk memasang billboard, karena macetnya bisa berjam-jam setiap hari.
Daripada nunggu macet, pastinya pengemudi banyak yang celingak-celinguk melihat sekitarnya. Tak terkecuali, ia akan membaca curhatan pendek dari Gojek ini.
Dengan kalimat call to action di paragraf terakhir, hampir saja membuat netizen tidak sadar kalau itu adalah sebuah iklan. Kira-kira kamu hampir ketipu juga gak?
2. Iklan Jo dan Jek
Di dalam iklan ini masih diselipkan beberapa edukasi yaitu cara berkendara yang baik dan benar. Tapi, sangat berbeda dengan iklan edukasi pada umumnya. Pasalnya, netizen dibuat ngakak dengan penayangan iklan tersebut.
Dalam video, ditayangkan ada dua peran yaitu pengemudi Gojek (Jek) dan penumpang (Jo). Nah, biasanya aturan berkendara yang baik dan benar hanya menayangkan penggunaan safety riding, seperti helm yang sudah dipasang dengan baik.
Akan tetapi, dalam cuplikan tersebut justru Si Jek tidak hanya memastikan safety riding si penumpang. Namun, juga memastikan bahwa penumpangnya benar-benar sudah naik ke sepeda motor.
Meskipun tak ada canda tawa dalam video tersebut, tapi ternyata netizen dibuat sengakak-ngakaknya dengan beberapa scene dalam iklan ini. Dikarenakan, sangat menarik perhatian dan menghibur.
Itulah contoh strategi marketing Gojek yang sempat digunakan beberapa waktu lalu. Marketing tersebut tentu akan ber-impact sangat besar, terutama untuk meningkatkan pengguna gojek dari berbagai daerah di Indonesia.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow