Strategi Bikin Konten Viral yang Bikin Omzet Melejit
IDNStart.com - Jangan asal buat konten untuk viral, harus ada trik yang tepat. Data menunjukkan, 76% audiens lebih engage dengan konten yang edukatif sekaligus emosional.
Artinya, sampaikan masalah yang relevan dengan keseharian mereka dan beri solusi yang jelas. Hasilnya? Mereka merasa terkoneksi dan lebih tertarik follow atau beli produk.
Di sini kita akan bahas bagaimana membuat konten viral namun tetap membuat anda punya omzet melejit, seperti dilansir laman Bisnishack.
Apa Itu Viral?
Sebelum membahas bagaimana konten viral yang bikin omzet melejit, kita ketahui dulu apa yang dimaksud dengan viral.
Kata viral berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah virus. Pada zaman dulu, viral menggambarkan suatu penyakit yang mudah menyebar dari satu orang ke orang lainnya.
Terkadang, viral juga menyebabkan seluruh kelas menjadi sakit pada waktu bersamaan. Contohnya seperti pandemi Covid-19.
Akan tetapi, saat ini kata viral mengalami pergeseran makna. Dari yang semula virus menjadi sesuatu yang menyebar secara cepat melalui media sosial, internet ke jutaan orang secara online.
Istilah dari kata viral, sebenarnya baru mulai muncul pada tahun 2009 untuk menggambarkan sebuah video David after Dentist. Video tersebut merupakan sebuah video yang diunggah oleh seorang ayah dari anak bernama David Devore Jr.
Ia merekam reaksi sang anak terhadap anestesi usai melakukan operasi mulut. Kemudian video tersebut rupanya menarik banyak perhatian orang, sehingga menjadi bahan pembicaraan.
Sejak saat itulah, istilah viral pun digunakan untuk menyebut konten yang menyebar dengan cepat dan menarik banyak minat.
Strategi Konten Viral yang Bikin Omzet Melejit
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat konten viral dan bikin omzet melejit. Eits, strategi ini juga dilakukan banyak brand besar, lho!
1. Strategi Viral Brand Besar di TikTok: Bukan Sekadar Gimmick
Lihat saja brand besar seperti Zara di TikTok. Mereka nggak sekadar jualan produk, tapi bikin konten life hack yang langsung ‘klik’ dengan audiens.
TikTok memperkuat engagement hingga 49% lebih tinggi dari platform lain, dan algoritmanya suka konten yang dekat dengan keseharian.
Pakai tren lagu populer dan bikin konten yang terlihat “alami” tanpa kesan iklan keras.
2. Budget Minim? Fokus di Kualitas Bukan Kuantitas!
Posting terus-menerus bukan jawaban. Algoritma Facebook, misalnya, justru lebih mengedepankan konten berkualitas yang engagement-nya tinggi.
Strategi efektif adalah dengan fokus pada 3-4 postingan per minggu yang impactful, daripada posting setiap hari tanpa hasil. Dengan cara ini, budget tetap hemat, tetapi konten kamu tetap berada di feed audiens lebih lama.
3. Bikin Akun Rame dengan Visual dan CTA yang Langsung Klik
Visual yang eye-catching dan CTA yang tepat adalah kombinasi maut. Riset menunjukkan, CTA yang jelas bisa meningkatkan interaksi hingga 80%.
Buat CTA yang terasa mendesak atau spesial, seperti “Koleksi Terbatas” atau “Diskon Hari Ini!”—ini jauh lebih efektif daripada “Beli Sekarang”.
4. Kolaborasi yang Tepat Bikin Nama Bisnis Meledak
Kolaborasi dengan influencer atau akun se-niche bisa jadi booster luar biasa. Nielsen menemukan kolaborasi ini meningkatkan interaksi hingga 28%.
Cari partner yang relevan dengan produkmu, minimal yang punya 10k followers. Gunakan tagar yang lagi tren ditambah tagar niche untuk menjangkau target audiens lebih optimal.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow