Manfaat dan Tantangan Agritech di Indonesia: ini yang Harus Dilakukan!

Manfaat dan Tantangan Agritech di Indonesia: ini yang Harus Dilakukan!

Smallest Font
Largest Font

IDNStart.com - Sektor pertanian Indonesia, yang dikenal dengan komoditasnya yang melimpah seperti karet, minyak sawit, kakao, teh, dan cengkeh, memainkan peran penting dalam perekonomiannya.

Teknologi pertanian atau agritech di Indonesia telah berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan PDB.

Namun, sektor ini menghadapi rintangan karena urbanisasi. Ini mengakibatkan penurunan kesempatan kerja.

Di sini, akan dibahas bagaimana manfaat dan tangangan agritech di Indonesia yang akan dihadapi, seperti dilansir laman In Corp.

Manfaat dari Pengembangan Agritech di Indonesia

Untuk membuatnya mudah diakses, sektor pertanian kini telah berevolusi menjadi agritech di Indonesia. Oleh karena itu, banyak investor yang membuat taruhan investasi besar di agritech.

Fokusnya adalah menjembatani kesenjangan antara petani dan pasar, meningkatkan akses ke modal, dan memajukan keterampilan teknologi.

Berikut adalah manfaat dari pengembangan agritech di Indonesia yang bisa jadi panduan untuk menghadapi tantangan investasi di sektor pertanian.

1. Menjembatani petani ke pasar

Mengangkut komoditas pertanian dan langsung menjangkau konsumen akhir merupakan tantangan yang signifikan dalam lanskap kepulauan Indonesia.

Saluran perdagangan yang kompleks, ditandai dengan banyak perantara, menyebabkan inefisiensi, dengan petani menerima pengembalian minimal sementara konsumen membayar harga selangit.

Perusahaan Agritech seperti TaniHub dan SayurBox mengatasi masalah ini dengan memanfaatkan aplikasi ponsel pintar untuk menghubungkan produsen dengan pelanggan akhir.

Platform ini menghilangkan perantara, memungkinkan petani untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi sambil menawarkan harga yang lebih terjangkau kepada konsumen.

TaniHub dan SayurBox fokus pada pasar B2C, sementara Panen ID dan Chilimart Chilibeli melayani sektor B2B, memfasilitasi perdagangan langsung dengan hotel dan restoran.

2. Meningkatkan akses ke modal

Petani sering membutuhkan bantuan untuk mengamankan pinjaman dengan bunga rendah dari bank karena kurangnya jaminan dan proses administrasi yang rumit.

Perusahaan Agrotech mengintegrasikan solusi keuangan ke dalam platform mereka untuk mengatasi tantangan ini.

TaniHub, misalnya, telah meluncurkan TaniFund, sebuah fintech pinjaman peer-to-peer yang memungkinkan pengguna meminjamkan uang kepada petani dan mendapatkan pengembalian yang wajar.

Selain itu, beberapa perusahaan lain di bidang ini, seperti Crowde, iGrow, dan TaniJoy, menyediakan inklusi keuangan dan dukungan kepada para petani.

3. Meningkatkan keterampilan teknologi

Kemajuan teknologi, khususnya Internet of Things (IoT), telah membuka kemungkinan baru dalam pertanian. Petani sekarang dapat mengotomatisasi dan menstandarisasi proses dengan perangkat IoT.

Misalnya, HabibiGrow, sebuah produk dari Habibi Garden, memungkinkan penyiraman tanaman dan peraturan rumah kaca jarak jauh dan otonom.

Perusahaan seperti MSMB telah mengembangkan alat-alat seperti penyemprot drone, sistem pengawasan, dan sensor tanah dan cuaca.

Teknologi ini memberdayakan petani untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Tantangan dalam Agritech di Indonesia

Terlepas dari pencapaian pelopor agritech di Indonesia, sektor ini masih menghadapi tantangan di Indonesia. Tantangan vital berikut berdampak pada petani:

1. Kurangnya literasi digital

Petani sering membutuhkan lebih banyak paparan terhadap teknologi modern karena praktik pertanian tradisional berlaku. Adopsi luas dari solusi agroteknologi membutuhkan pendidikan petani tentang peluang-peluang ini.

2. Inklusi keuangan yang tidak mencukupi

Lembaga keuangan formal ragu untuk meminjamkan kepada petani, terutama mereka yang tidak memiliki aset real estat, karena risiko yang dirasakan tinggi.

Dengan likuiditas yang memadai, petani mungkin dapat membeli teknologi agritech atau menginvestasikan waktu dalam mempelajari penggunaannya, menghambat adopsi mereka.

Inisiatif dan Peluang pemerintah

Menyadari potensi startup agritech, pemerintah Indonesia telah meluncurkan inisiatif untuk mendorong kolaborasi antara pemain konvensional dan platform agritech digital. Kampanye Kementerian Teknologi Informasi "Petani dan Nelayan Online" bertujuan untuk mendaftarkan satu juta petani dan nelayan dalam program digital.

Selain itu, perusahaan modal ventura, yang secara tradisional berfokus pada startup konsumen dengan pertumbuhan tinggi, sekarang sedang mengeksplorasi prospek investasi agritech di Indonesia.

Editors Team

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat