Google Alami Kebocoran Data, Algoritma Pencarian Terkuak

Google Alami Kebocoran Data, Algoritma Pencarian Terkuak

Smallest Font
Largest Font

IDNStart.com - Google, perusahaan search engine terbesar belakangan mengalami kebocoran data milik mereka. Data tersebut berupa dokumen rahasia yang berisi skema algortima pencarian di Google.

Dikutip dari laman 9to5Google, algoritma tersebut membeberkan bagaimana Google memberi peringkat urutan pencarian pada hasil penulusuran. 

Ryan Fiskin dan Mike King, seorang profesional dalam bidang optimasi pencarian menjadi sumber utama yang mempublikasikan dokumen rahasia milik Google di sebuah situs.

Disebutkan dokumen berjudul "Google API Content Warehouse" itu mungkin secara tidak sengaja bocor ke laman publik. Isi dari dokumen tersebut merupakan penjelasan kepada para karyawan Google tentang bagaimana sistem algoritma pencarian Google bekerja, sehingga menampilkan hasil penulusuran tertentu. Disebutkan total halaman dokumen tersebut sebanyak 2.500 halaman, yang beberapa memuat sistem pencarian lama, namun sebagian besar diyakini merupakan kinerja sistem pencarian akhir-akhir ini.

Secara mengejutkan, berdasarkan informasi yang dipublikasikan menyebut Google telah mempublikasi data mereka yang berupa dokumen rahasia tersebut dalam laman Github pada 27 Maret. Ada kemungkinan Google secara tidak sengaja membocorkan dokumen rahasia mereka, karena pihaknya lalu menarik publikasi tersebut pada 7 Mei lalu.

Menanggapi hal ini, juru bicara Google Davis Thompson menjelaskan agar tidak secara langsung percaya dengan informasi data rahasia yang bocor.

"Kami memperingatkan agar tidak membuat asumsi yang tidak akurat tentang penelusuran berdasarkan informasi yang tidak sesuai dengan konteks, ketinggalan zaman, atau tidak lengkap," Ujar Davis Thompson kepada The Verge, Senin (3/6/2024).

"Kami telah membagikan informasi ekstensif tentang cara kerja penelusuran dan jenis-jenis faktor yang menjadi pertimbangan sistem kami, sekaligus berupaya melindungi integritas hasil penelusuran dari manipulasi."

Walaupun Google telah berupaya menghapus hasil isi dokumen tersebut dari laman Github, beberapa layanan pihak ketiga telah berhasil melakukan indeks pada data yang terlampir sehingga menyimpan salinan dokumen rahasia milik Google ini.

Uniknya, isi dari dokumen tersebut menjelaskan berbagai faktor yang ditinjau pihak Google untuk memberi peringkat pada setiap hasil penelusuran di search engine mereka, data ini megungkap pentingnya "bobot" dalam setiap faktor pada penulusuran tingkatan terakhir.

Lantas berbagai komunitas SEO menganggap data ini sebagai informasi yang berguna. Disebutkan data ini dapat dipelajari bagi mereka untuk beradaptasi dengan kebijakan baru Google dalam menampilkan hasil pencarian. Agar nantinya, halaman yang mereka kerjakan dapat tampil di urutan teratas dalam hasil pencarian pada search engine Google.

Meski dokumen tersebut bisa menjadi informasi berguna bagi para pekerja SEO, mereka meninjau isi dokumen rahasia itu bertentangan dengan apa yang Google publikasikan dalam update pencarian terakhir Google. Ketidakjelasan dalam pemilihan kata oleh Google menghambat orang-orang dalam upaya mempublikasikan laman mereka dalam peringkat teratas serta menghasilkan tanda tanya besar di tengah publik.

Alhasil dengan kebocoran data tersebut, orang-orang dalam berbagai komunitas dan industri SEO mulai mengakali algoritma pencarian berdasar dokumen rahasia milik Google yang bocor namun menghasilkan jawaban yang membingungkan. Sebagian terungkap bagaimana kinerja algoritma Google dalam mesin pencari mereka, di sisi lain sebagian lagi bertentangan dengan hasil dari jawaban-jawaban tersebut.

Kejadian ini merupakan babak baru bagi para dunia SEO. Dengan berbagai informasi yang didapat dari dokumen tersebut, para penggiat SEO harus lebih berusaha dalam menentukan kata-kata yang tepat agar bisa menduduki peringkat teratas dalam mesin pencarian Google. Sebab upaya yang telah dilakukan beberapa orang dalam memecahkan algortima pencarian Google masih menjadi misteri besar dalam kebenaran data tersebut yang isinya tidak konsisten.

Editors Team

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait